Sahabatnews.com-Medan |Pencopotan Prof Syahrin Harahap dari jabatan Rektor UIN Sumut oleh Menteri Agama semata-mata untuk memperbaiki kinerja dan tata kelola Kampus Islam kebanggaan umat Islam Sumatera Utara ini.
Hal ini tercermin dari apa yang disampaikan Presiden Alumni UIN Sumut kepada media lewat telepon. Dalam pandangan Tuan Guru Batak Syekh Dr H Ahmad Sabban Elrahmaniy Rajagukguk, MA bahwa kondisi UIN Sumut saat ini kondisinya cukup memperihatinkan, terjebak konflik internal sehingga berdampak pada penurunan kualitas pembelajaran, termasuk berbagai kegiatan akademik lainnya kena imbasnya.
“Apa yang terjadi hari ini ini semuanya sudah menjadi ketentuan Allah SWT, bahwa proses itu sedang berjalan, saya mengenal baik Prof Syahrin beliau tokoh intelektual Islam, namun seiring berjalannya waktu sudah menjadi kehendak Allah juga beliau harus berhenti di tengah Jalan, maka ada hikmah yang bisa diambil dari peristiwa ini”,ucap TGB kepada media, Rabu (5/10) lewat sambungan telepon.
Lebih jauh TGB mengatakan, bahwa kita cukup prihatin sekaligus sedih, namun itu sudah merupakan keputusan Menteri Agama yang harus dihormati semua pihak.
“Penunjukan Plt Rektor UIN Sumut oleh Menteri Agama merupakan keputusan yang tepat guna memperbaiki kondisi UIN Sumut yang sedang mengalami masalah, dan kita berharap Plt Rektor UIN Sumut nantinya dapat merangkul seluruh komponen yang ada di UIN, menghilangkan sekat-sekat yang membuat kemajuan akademik di UIN Sumut menjadi rendah, inilah tantangan untuk dapat dijawab Plt Rektor secara cepat”,ujar Presiden Alumni UIN Sumut ini.
Disamping itu ditambahkan TGB, bahwa partisipasi kolaboratif seluruh warga civitas akademika UIN Sumut terus diperkuat, sehingga apa yang menjadi harapan dan keinginan warga Kampus dapat terpenuhi sehingga berbagai program akademik bisa berjalan secara baik.
“Potensi yang ada di UIN Sumut harus mampu di eksplorasi secara maksimal dan kita yakin Plt Rektor UIN Sumut ini mampu melaksanakan”,ujar TGB.
Saat disinggung soal konsep Wahdatul Ulum seperti yang disampaikan Prof Syahrin, secara implisit TGB menyampaikan cukup baik, namun tidak terimplementasi secara baik dan menjadi aneh karena itu tidak mengakar secara personal.
“Konsep Wahdatul Ulum yang disampaikan Prof Syahrin dari segi gagasan cukup baik, namun menjadi kering saat pelaksanaan akibat terjebak konflik kepentingan, jadi yang dibutuhkan UIN Sumut saat ini semangat kolaboratif, kebersamaan untuk bergerak secara dinamis menuju kemajuan UIN sebagaimana diharapkan banyak pihak, khususnya umat Islam Sumatera Utara”,ujar TGB diakhir wawancara.
Penulis : AS
Editor : Admin1