• Pedoman Media Ciber
  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact
Sahabat News
Advertisement
ADVERTISEMENT
  • Beranda
  • Agama
  • Entertainment
  • Politik
  • Susunan Pengurus
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Agama
  • Entertainment
  • Politik
  • Susunan Pengurus
No Result
View All Result
Sahabat News
No Result
View All Result
Home Agama

Kiai Hasyim Asyari Melawan Kemaksiatan yang Merajalela di Pabrik Gula Tjoekir

admin by admin
Februari 5, 2022
in Agama, Artikel
0
Kiai Hasyim Asyari Melawan Kemaksiatan yang Merajalela di Pabrik Gula Tjoekir
901
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Sahabatnews.com-Jombang ISTILAH ada gula ada semut, barangkali tepat menggambarkan hubungan antara pabrik gula Belanda dan pondok pesantren. Ketika industri raksasa di era penjajahan itu digencarkan, di dekatnya juga berdiri lembaga pendidikan Islam. Salah satu cerita yang paling fenomenal, yaitu konflik antara KH Hasyim Asyari dari Pondok Pesantren Tebuireng dan Pabrik Gula Tjoekir di Jombang.

Pada tahun 1899, Hasyim Asyari mendirikan Pesantren Tebuireng tepat di depan Pabrik Gula Tjoekir. Perjuangan dakwah ulama pendiri Nahdlatul Ulama (NU) bermula saat melihat pesatnya laju indutri gula Belanda. Di balik gemerlapnya komoditas tebu di Jombang, ternyata melahirkan sisi gelap berupa kehidupan buruh yang kelam. Masyarakat yang sebagian besar bekerja sebagai petani dan buruh mengalami eksploitasi luar biasa.

RekomendasiArtikel

Masdar Tambusai: Konflik Rempang Menyatukan Masyarakat Melayu

Tidak Semua Pemegang Kartu ID Card Pers Adalah Wartawan

Mengelola Media Online Dapat Bermitra Dengan Instansi Pemerintah dan Swasta

Meski pabrik gula sudah untung besar, Belanda tetap tak mau rugi. Mereka terus mencoba merongrong ketahanan ekonomi rakyat dengan berbagai siasat. Misalnya, mendirikan rumah bordil atau lokalisasi yang tak jauh dari wilayah pabrik.

“Pihak Belanda sering mengadakan pesta dengan mendatangkan gadis, sehingga buruh pabrik terlena dan uang mereka terkuras,” kata Nasrul Ilah atau yang biasa disapa Cak Nas, Budayawan Jombang, Rabu, 29 Desember 2021.

Ketika judi dan prostitusi sudah menjadi candu, mau tidak mau mereka harus berhutang pada pabrik. Di sisi lain, para buruh harus bekerja kembali untuk membayar hutang dengan gaji yang relatif kecil.

Taktik kolonial menjerumuskan masyarakat dilancarkan dengan mempelajari kebudayaan setempat. Upacara adat Tayuban—seni tari yang melibatkan pria dan wanita—wajib digelar saat acara buka giling pabrik. Dari budaya itulah aktivitas seperti judi, prostitusi, mabuk-mabukan, dan aksi perampokan, semakin merajalela.

“Adanya aksi kriminalitas yang sudah menjadi budaya itu membuat jalan dakwah Hasyim Asyari tak berjalan mulus,” kata Dian Sukarno, sejarawan Jombang.

Upaya dari centeng atau preman lokalisasi menghancurkan pesantren terus bergulir. Ketika mendapat serangan baik secara fisik maupun fitnah itu, ada sosok bernama Ki Ronggo Suro yang membela Tebuireng. Dia adalah pendekar dari daerah Tuban. Nama Ki Ronggo Suro sebagai pengawal Hasyim Asyari sejauh ini belum tercatat di narasi sejarah.

ADVERTISEMENT

Sikap menentang dakwah Kiai Hasyim datang dari lokalisasi Gang Grasak. Lokasinya sekitar 600 meter dari Pabrik Tjoekir. Pemilik bar di lokalisasi tersebut dikenal dengan Mbah Sartini. Banyak buruh pabrik yang datang ke barnya untuk mabuk, berjudi, dan main perempuan. Ternyata, Mbah Sartini bekerja sama dengan Belanda dalam upaya menguras uang para buruh pabrik.

Adanya gerakan Islam yang masif, eksistensi dari tempat prostitusi itu terancam. Alhasil, sering terjadi bentrok fisik antara kedua belah pihak. Perlawanan dipimpin pengawal Mbah Sartini bernama Kebo Ireng, pendekar asal Madura. Sebutan Kebo Ireng merujuk pada fisiknya yang berkulit hitam, berbadan besar, tinggi, dan kekar.

“Yang dihadapi Mbah Hasyim tidak hanya Belanda, sebagian masyarakat juga melawan,” kata Cak Nas.

Berbagai cara ia lakukan untuk mengusir keberadaan pondok pesantren. Namun, Hasyim Asyari pun tidak menyerah. Kakek Gus Dur itu menggandeng ulama dari berbagai daerah untuk melawan Belanda dan Kebo Ireng.

Upaya menjernihkan kawasan hitam itu akhirnya berhasil. Setelah berdirinya pondok pesantren, lokalisasi di Tebuireng berangsur-angsur hilang. Tercatat sejak 1970an tradisi tayuban dan prostitusi sudah tak terlihat lagi.

“Kawasan yang dulu dikenal dengan nama gang Grasak itu kini berubah nama menjadi Tebuireng gang I,” kata Sugiat, Ketua Rw 09, Dusun Tebuireng gang 1, Desa Diwek, Jombang.

Dia menuturkan, keturunan Mbah Sartini pun tidak dapat ditemukan, bak hilang di telan bumi. Kawasan Tebuireng yang dulu menjadi tempat mesum, kini menjadi daerah santri, terutama jamaah nahdliyin.

Pemilihan lokasi dakwah di dekat industri kolonial Belanda selanjutnya banyak ditiru oleh para santri Kiai Hasyim Asy’ari di berbagai daerah di Pulau Jawa. KH Bisri Syansuri, mendirikan Pondok Pesantren Mambaul Ma’arif, pada 1917, di Denanyar. Uniknya, pesantren ini dekat dengan Pabrik Gula Djombang Baru. Ada juga KH Abdul Karim, yang mendirikan Pesantren Lirboyo Kediri pada 1910 yang secara geografis tak jauh dari PG Mrican. Di Tulungagung, ada Pabrik Gula Modjopanggung yang dekat dengan Pesantren Menara Al-Fattah Mangunsari Kedungwaru. Pesantren ini didirikan oleh KHR Abdul Fattah pada tahun 1935.

Santri Hasyim Asyari lainnya, KH Zaini Mun’im mendirikan Pesantren Nurul Jadid di dekat PG Paiton, Probolinggo. Lalu ada Pesantren Zainul Hasan, Genggong, Pajarakan, tak jauh dari PG Pajarakan. Di Jember, KH Djauhari Zawawi, merintis Pesantren Assunniyah dekat Pabrik Gula Gunungsari, Kecamatan Kencong, Jember.

Pesantren Tebuireng yang mengawali dakwah berdampingan dengan pabrik gula, berhasil melahirkan puluhan pondok sebagai upaya melanjutkan perjuangan Hasyim Asyari. Kini, berbagai pesantren itu eksistensinya justru melebihi pabrik-pabrik Belanda. Sebab, sejak dinasionalisasi pada 1957, komoditas pabrik gula terus merosot, sebagian besar bahkan sudah gulung tikar. Kondisi itu berbanding terbalik dengan kiprah pesantren yang sekarang berkembang semakin pesat.

PENULIS : ROKHIMATUL INAYAH

Mahasiswi Program Studi Manajemen Universitas Hasyim Asyari Tebuireng Jombang

Tags: JombangKH Hasyim Asy'ariPBNUROKHIMATUL
Previous Post

PW IPNU Sumut Minta Kapoldasu Turun Tangan Dalam Memberantas Judi dan Narkoba Diwilkum Polsek Delitua

Next Post

Kunjungan Jokowi ke Dairi Humanis, Ketua GP Ansor Apresiasi Kapolda Sumut dan Pangdam I BB

admin

admin

Rekomendasi Artikel

Ustadz Masdar Tambusai, SAg tokoh muda Melayu Sumatera Utara
Artikel

Masdar Tambusai: Konflik Rempang Menyatukan Masyarakat Melayu

September 12, 2023
979
Tidak Semua Pemegang Kartu ID Card Pers Adalah Wartawan
Artikel

Tidak Semua Pemegang Kartu ID Card Pers Adalah Wartawan

Agustus 29, 2023
955
Dannil Sitorus Pane CEO Media Online Sahabatnews.com Mengelola Media Online Dapat Bermitra Dengan Instansi Pemerintah dan Swasta
Artikel

Mengelola Media Online Dapat Bermitra Dengan Instansi Pemerintah dan Swasta

Agustus 29, 2023
924
Next Post
Kunjungan Jokowi ke Dairi Humanis, Ketua GP Ansor Apresiasi Kapolda Sumut dan Pangdam I BB

Kunjungan Jokowi ke Dairi Humanis, Ketua GP Ansor Apresiasi Kapolda Sumut dan Pangdam I BB

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

PC GP ANSOR KOTA MEDAN

Gerakan Pemuda Ansor Kota Medan
Gerakan Pemuda Ansor Kota Medan
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Tanpa Tes 9.218 Tenaga Honorer Akan Diangkat jadi PPPK Kemenag 2023

Tanpa Tes 9.218 Tenaga Honorer Akan Diangkat jadi PPPK Kemenag 2023

September 23, 2023
Buka 11 Hari Lagi Berikut Formasi Dan LINK Daftar CPNS 2023 Serta PPPK Kementerian Agama

Buka 11 Hari Lagi Berikut Formasi Dan LINK Daftar CPNS 2023 Serta PPPK Kementerian Agama

September 5, 2023
Integrasi TPACK Sebagai Ketrampilan Guru Dalam Pembelajaran Abad 21

Integrasi TPACK Sebagai Ketrampilan Guru Dalam Pembelajaran Abad 21

Desember 4, 2022
ilustrasi simbol kerukunan beragama implementasi moderasi beragama

Beberapa Contoh Soal Moderasi Beragama Persiapan Tes PPPK Kemenag dan IPMB ASN

Desember 24, 2022
Tanpa Tes 9.218 Tenaga Honorer Akan Diangkat jadi PPPK Kemenag 2023

Tanpa Tes 9.218 Tenaga Honorer Akan Diangkat jadi PPPK Kemenag 2023

15
Pendaftaran PPK Pemilu 2024 Segera Dibuka, Simak Syarat Daftar Anggota PPK, PPS dan KPPS

Pendaftaran PPK Pemilu 2024 Segera Dibuka, Simak Syarat Daftar Anggota PPK, PPS dan KPPS

5
Gunawan Abdi Hasibuan, S.Sos.,MA Alumni UINSU Fakultas Ushuluddin 2002-2007 yang juga Demisioner Ketua  PW IPNU Sumatera Utara periode 2010-2013 menolak Prof. Saiddurahman menjadi rektor Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) pada periode selanjutnya.

Gunawan Abdi Hasibuan, S.Sos.,MA Alumni UINSU Fakultas Ushuluddin 2002-2007 yang juga Demisioner Ketua PW IPNU Sumatera Utara periode 2010-2013 menolak Prof. Saiddurahman menjadi rektor Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) pada periode selanjutnya.

3
Ini Penjelasan Kemenkop Terkait Penerima Bantuan UMKM Yang Pagi Lolos, Sorenya Jadi Tidak Terdaftar.

Ini Penjelasan Kemenkop Terkait Penerima Bantuan UMKM Yang Pagi Lolos, Sorenya Jadi Tidak Terdaftar.

3
Alexander Sinulingga Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Medan.

Alexander Sinulingga Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Medan.

September 26, 2023
Kemenagsu Ingin Seluruh Madrasah Negeri Canangkan Program Percepatan Siswa Berprestasi

Kemenagsu Ingin Seluruh Madrasah Negeri Canangkan Program Percepatan Siswa Berprestasi

September 26, 2023
8 Milyar Anggaran Hibah Pemko Medan Digunakan Untuk Bangun Gedung Kejari Medan Yang Dulu Roboh

8 Milyar Anggaran Hibah Pemko Medan Digunakan Untuk Bangun Gedung Kejari Medan Yang Dulu Roboh

September 25, 2023
Mantan Kadispen Laksamana Putra Siregar Jabat Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Medan

Mantan Kadispen Laksamana Putra Siregar Jabat Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Medan

September 25, 2023

Recent News

Alexander Sinulingga Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Medan.

Alexander Sinulingga Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Medan.

September 26, 2023
935
Kemenagsu Ingin Seluruh Madrasah Negeri Canangkan Program Percepatan Siswa Berprestasi

Kemenagsu Ingin Seluruh Madrasah Negeri Canangkan Program Percepatan Siswa Berprestasi

September 26, 2023
902
8 Milyar Anggaran Hibah Pemko Medan Digunakan Untuk Bangun Gedung Kejari Medan Yang Dulu Roboh

8 Milyar Anggaran Hibah Pemko Medan Digunakan Untuk Bangun Gedung Kejari Medan Yang Dulu Roboh

September 25, 2023
909
Mantan Kadispen Laksamana Putra Siregar Jabat Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Medan

Mantan Kadispen Laksamana Putra Siregar Jabat Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Medan

September 25, 2023
910
Sahabat News

Dapatkan berita terbaru dan terpercaya hanya di SahabatNews | Situs Berita Berimbang, Terpercaya & Akurat.

Kapolda Sumatera Utara Irjen. Pol. Agung Setya Imam Effendi, S.H., S.I.K., M.Si.

Kapolda Sumatera Utara Irjen. Pol. Agung Setya Imam Effendi, S.H., S.I.K., M.Si.
Kapolda Sumatera Utara Irjen. Pol. Agung Setya Imam Effendi, S.H., S.I.K., M.Si.

Follow Us

Kategori Artikel

Berita Terbaru

Alexander Sinulingga Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Medan.

Alexander Sinulingga Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Medan.

September 26, 2023
Kemenagsu Ingin Seluruh Madrasah Negeri Canangkan Program Percepatan Siswa Berprestasi

Kemenagsu Ingin Seluruh Madrasah Negeri Canangkan Program Percepatan Siswa Berprestasi

September 26, 2023
8 Milyar Anggaran Hibah Pemko Medan Digunakan Untuk Bangun Gedung Kejari Medan Yang Dulu Roboh

8 Milyar Anggaran Hibah Pemko Medan Digunakan Untuk Bangun Gedung Kejari Medan Yang Dulu Roboh

September 25, 2023
  • Pedoman Media Ciber
  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact

© 2022 Sahabat News - Situs Berita Berimbang, terpercaya & Akurat. Loved by Pasarkan

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Agama
  • Entertainment
  • Politik
  • Susunan Pengurus

© 2022 Sahabat News - Situs Berita Berimbang, terpercaya & Akurat. Loved by Pasarkan