Sahabatnews.com – Deli Serdang Seorang prajurit TNI terkapar bersimbah darah setelah dianiaya sejumlah orang diduga dari salah satu Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) di Jalan Pancasila, Pasar 15, Desa Limau Manis, Kecamatan Tanjungmorawa, Kabupaten Deliserdang.
Akibatnya, Serka Amosta Bangun mengalami sejumlah luka di wajah hingga retak tulang kepala dan menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
Berdasar informasi diperoleh, Sabtu (18/2/2023), kejadian bermula ketika Serka Amosta sedang melaksanakan monitoring wilayah di Kecamatan STM Hilir.
Sepulang memonitor wilayah sekira pukul 23.00 WIB, ia mampir di salah satu kafe di Jalan Pancasila, Pasar 15, Desa Limau Manis, Tanjungmorawa, hendak beristirahat sejenak bersama dua temannya yakni Udin Perangin-angin dan Jhon.
Sesampai di lokasi, Serka Amosta dan dua temannya mendapati belasan orang anggota OKP sudah terlebih dahulu berada di kafe tersebut.
Lalu Serka Amosta dan kedua temannya memesan minum. Sejurus kemudian, Udin Perangin-angin meminta untuk bernyanyi kepada oknum OKP tersebut.
Permintaan itu memang dikabulkan. Namun dengan syarat hanya Udin Perangin-angin saja yang boleh bernyanyi. Mendengar hal itu Serka Amosta lalu bertanya kenapa hanya temannya itu yang diperbolehkan bernyanyi.
Oknum OKP itu pun dengan nada tinggi menjawab terserah mereka. Dan detik berikutnya anggota OKP itu membalikkan meja hingga isinya berjatuhan ke lantai.
Menyadari situasi memanas, Serka Amosta lantas melangkahkan kaki keluar kafe guna menghindari keributan.
Melihat hal itu, seorang anggota OKP itu mengejar Serka Amosta dan langsung memukulnya pakai botol minuman keras, dan diikuti oleh teman-temanya memukuli korban.
Tak ayal, Serka Amosta terkapar bersimbah darah di tempat kejadiaan perkara (TKP).
Walau sudah tak berdaya, para OKP tersebut terus memukuli Serka Amosta secara membabi buta.
Dengan bersusah payah, Serka Amosta berhasil melarikan diri menggunakan mobil dan langsung menuju Rumah Sakit Patar Asih, Lubuk Pakam.
Kemudian oleh pihak rumah sakit, Serka Amosta dirujuk ke Rumah Sakit Mata di Medan karena luka pada kelopak mata kirinya membuat korban tidak dapat melihat. Selain itu, ia juga mengalami luka robek pada dahi kanan dan retak pada tulang mata kiri.
Sampai saat ini belum ada konfirmasi dari aparat kepolisian terkait aksi penganiayaan terhadap aparat negara tersebut.
Penulis : Sahabatnews.com
Editor : Admin1