Sahabatnews.com-Medan| Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta melaksanakan program pendampingan bagi pelaku usaha Mikro (UMKM) yang terseleksi secara nasional, untuk diberikan pelatihan dan penguatan jaringan dan pengembangan usaha.
Lewat program Pendampingan Offline dan Networking Program Pendampingan Usaha Mikro Mandiri selama dua hari, di mulai Kamis hingga Jumat (31/10 sampai 1/11/2024) di Hotel Ibis Style Medan.
Kementrian Koperasi dan UMKM RI bersama UGM menyakini potensi besar sektor UMKM bagi pertumbuhan ekonomi secara nasional cukup besar, sehingga diharapkan sektor UMKM memberikan kontribusi bagi capaian target pertumbuhan ekonomi secara makro, namun begitu dapat di pahami, pelaku usaha mikro memiliki keterbatasan akses pada modal, distribusi (pemasaran) produk hingga pengembangan bisnisnya.
Arif Sudarsono dari unit Perencanaan dan Pengembangan Usaha UGM menyampaikan, program
pendampingan usaha mikro ini dilatarbelakangi bahwa UMKM merupakan tonggak penguatan ekonomi nasional, sehingga keterbatasan legalitas, inovasi dan kemampuan penetrasi pasar, solusinya ada pada pelatihan untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia (SDM).
“Meningkatnya SDM bagi para pelaku usaha mikro akan mampu membuka akses ke pasar dan mereka mampu bersaing dipasaran global, hal terpenting adalah
Konektifitas UMKM dengan mitra strategis perlu diperkuat,”ujar Arif dalam laporannya.
Di tambahannya, dampak dari pelatihan ini, UMKM akan mampu meningkatkan kapasitas usaha dan dapat menyerap tenaga kerja, dan memberi kontribusi bagi penguatan fundamental ekonomi nasional.
“20 peserta UMKM yang terseleksi secara nasional yang berasal dari Aceh dan Medan, perlu kiranya sinergisitas di perkuat dan kita berharap ini bisa berjalan baik kedepannya, dan menjadi role model bagi pelaku usaha mikro lainnya agar bisa tumbuh dan berkembang secara baik,”ujarnya.
Program Pendampingan usaha mikro mandiri ini guna dapat mewujudkan kemajuan sektor usaha mikro ini menuju level yang lebih tinggi, kapasitas produksi tumbuh secara signifikan, sehingga sesuai dengan tegline ‘UMKM Naik Kelas’.
Sementara itu Asisten Deputi Pengembangan Kapasitas Usaha Mikro Kementrian Koperasi UKM RI Yudhie dalam paparannya dikatakan, bahwa 64 juta pelaku UMKM dan mayoritas usaha mikro lebih dari 93%, dan kontribusi UMKM berperan penting bagi peningkatan ekonomi nasional.
“Potensi sektor usaha mikro nasional kita memiliki 64 juta usaha mikro yang beragam, mulai fashion, cendramata, kuliner, dan bahan olahan lainnya, dan lebih 93% usaha mikro, namun ada sekitar 51,9% terkendala akses penjualan (pemasaran dan distribusi produk) dan 49% soal akses pembiayaan, inilah yang coba kita dorong, sehingga usaha mikro nasional kita bisa naik kelas,”ujar Asisten Deputi Kementrian Koperasi dan UMKM ini.
Disamping itu lanjutnya, inisiatif strategis dari Kementrian Koperasi dan UMKM guna peningkatan kapasitas usaha mikro lebih meningkat, maka lewat program inilah langkah kongkrit untuk mempertemukan pelaku usaha dengan stekholder.
“Kemitraan yang baik, akan berdampak positif bagi meningkatnya kapasitas usaha mikro pada mitra lainnya, sehingga kedepannya akan semakin tumbuh dan berkembang lagi para pelaku usaha mikro lainnya dan turut berkontribusi bagi pertumbuhan makro ekonomi secara nasional,”sambungnya.
Dinas Koperasi Sumut yang diwakili Kepala Bidang Pelayanan Koperasi dan UMKM Sumatera Utara Retno Indrayani, S.Sos, MSP, menyampaikan bahwa sektor
UMKM memberikan kontribusi besar bagi pertumbuhan ekonomi nasional. Tantangan bagi para pelaku UMKM adalah rendahnya pemahaman dan rendahnya produksi yang dihasilkan, akses permodalan hingga tidak mampu bersaing dipasaran global.
“Akses pembiayaan dan SDM yang rendah menjadi kendala berkembangnya sektor usaha mikro, sulitnya akses pembiayaan lewat perbankan yang terlalu rumit syarat dan aturan, sehingga banyak pelaku UMKM beralih ke pinjaman online (pinjol) sebagai alternatif permodalan sebagai solusi bagi pembiayaan dan itu sangat beresiko,”ujar Retno.
Pemerintah Propinsi Sumatera Utara berharap lewat Kolaborasi dengan mitra usaha itu penting bagi peningkatan dan perluasan jaringan pemasaran.
“Kami berharap lewat program pendampingan ini, akan lahir dan tumbuh pelaku UMKM yang lebih kompetitif, berkembang sehingga mampu bersaing dipasaran, UMKM harus meningkat dan levelnya harus naik kelas,”ujar Kabid Pelayanan Koperasi dan UMKM dalam sambutannya sekaligus membuka acara. (AS)