Sahabatnews.com — Medan | “Pemuda Melek Digital” tema ini diangkat oleh GP Ansor Kota Medan yang biasa secara rutin dilakukan setiap minggunya telah terealisasi lagi setelah sempat terhenti karena libur lebaran, pada jum’at (12/05/23) di MAN 1 Medan, kegiatan ini menjamu materi materi mengenai digitalisasi yang sampai hari ini masih rancu pada masyarakat awam.
Turut Hadir kepala Madrasah Aliyah Negri 1 Medan bapak Reza Faisal yang sangat antusias ikut serta dalam mensukseskan acara talk show tersebut, hadir juga sebagai pembicara ketua GP Ansor Kota Medan yaitu Sahabat Muhammad Husein Tanjung, sekretaris yang juga selalu membersamai Ketua yaitu Sahabat Danil Sitorus Pane, juga Bendahara Mulkan Nasution, hadir juga ketua Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama yaitu Rekanita Desy Wulandari sebagai pemateri diacara talkshow tersebut.
“Kita harus sadar akan digitalisasi dan mengikuti setiap perkembangan, kalau dulu anak sekolah di MAN 1 ini dilarang membawa hp, tapi mengikuti perkembangan digital sepertinya tak ada salahnya membawa hp karena literasi digital sangat penting bagi siswa siswi di zaman ini” ungkap kamad MAN 1
Sangat jelas bahwa kamad MAN 1 Medan mendukung dan mengedukasi siswa/inya untuk mengikuti perkembangan zaman namun juga tidak melupakan aturan yang ada
“Walaupun diperbolehkan membawa hp namun tetap pada aturan yang ada dan mempergunakan dengan sebaik mungkin seperti contohnya pisau, pisau itu bisa digunakan untuk memotong bolu memotong makanan dan hal baik lainnya namun jangan lupa pisau juga bisa menyakiti diri sendiri maupun orang lain, sama seperti hp diperbolehkan dibawa namun tidak untuk hal buruk” sambung beliau
Acara berlanjut dengan materi yg disampaikan oleh ketua PW IPPNU SUMUT rekanita Desy Wulandari “kita harus menempatkan digitalisasi sesuai manfaatnya, seperti manfaat hp selain untuk telekomunikasi juga bermanfaat untuk mencari informasi, tidak boleh pada saat berkendara tapi main hp di jalan itu mengancam keselamatan, walaupun kita harus mengikuti perkembangan zaman yaitu digitalisasi tapi bukan berarti sekua digitalisasi itu adalah positif kita juga harus pandai dalam memilah manfaat positif dari digitalisasi” jelas beliau
Pada dasarnya teknologi itu seperti dua mata pisau, tergantung siapa yang menggunakannya. Teknologi apabila digunakan untuk kebaikan maka akan sangat membantu. Apabila digunakan untuk hal-hal yang bersifat negatif sangat bisa juga, sehingga banyak hal menimbulkan kerugian. Teknologi ini tergantung siapa yang mengendalikan dan menggunakan.
Demi menunjang generasi masa depan yang mengikuti perkembangan digital, siswa/i juga perlu diberikan ruang untuk mengembangkan minat bakatnya baik di bidang seni, penelitian, olahraga, maupun teknologi.
Selain memasuki era digital, perkembangan zaman juga masuk era kolaborasi. Kolaborasi ini sangat penting dilakukan untuk dapat berkembang menjadi lebih baik lagi. Kolaborasi antara siswa dengan guru dapat dilakukan misalnya pada sebuah penelitian. Dengan kolaborasi dan menikmati perkembangan teknologi, kita dapat menjadi manusia yang update tentang kebutuhan, selain itu banyak hadiah dan ilmu yang akan didapatkan.
Penulis : sahabatnews.com
Editor : Admin7