Sahabatnews.com-Medan| Langkah politik yang dilakukan Aulia Rahman, ketika merapat sekaligus bergabung di Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tentu mengejutkan publik. Betapa tidak, langkah cepat dan berani ini sekaligus menunjukkan karekteristik asli “anak Belawan” yang sudah terbiasa bermain diantara ombak dan gelombang pasang ini, seketika menghentakkan jagat politik Kota Medan.
Langkah cepat dan berani ini, tentu sudah diperhitungkan seorang Aulia Rahman secara politis. Paling tidak Aulia Rahman ingin menunjukkan kapasitasnya sebagai seorang politisi dan miliki pengalaman dalam menata birokrasi.
“Zig Zag Politik yang dilakukan Aulia Rahman, sudah banyak diprediksi akan berpindah Partai, namun langkahnya berlabuh di PSI, tentu ini banyak di luar prediksi,”ujar Pengamat Sosiologi Hukum Islam Prof Dr H Ansari Yamamah,MA saat berbincang seputar pilkada Kota Medan, Jumat (26/7) di Kampus I UIN SU Sutomo Medan.
Pilihan Aulia Rahman banyak di prediksi pengamat akan berlabuh ke PDIP, namun tingginya dinamika internal PDIP dan hadirnya tokoh lainnya bergabung ke PDIP, tanpa berfikir panjang, Aulia Rahman banting stir politik dan berlabuh di PSI.
“Langkah berani dan cerdas Aulia Rahman ke PSI sudah pas. Mengingat PSI yang digawangi orang muda yang berfikir sangat rasional, mengusung tegline Partai anti korupsi, sangat pas pilihan tersebut, sehingga kompetisi Pilkada Medan, semakin dinamis, tinggal bagaimana Komunikasi Aulia dengan partai lainnya, mengingat PSI hanya punya 4 kursi di DPRD Medan hasil Pileg 2024 lalu, harus ada 6 kursi lagi sebagai syarat maju sebagai calon Walikota Medan, termasuk siapa calon pendampingnya ini sangat penting,”ujar Peneliti sekaligus Dosen Pascasarjana UIN SU ini.
Penulis : AS
Editor : Admin1