Sahabatnews.com-Medan| Dalam beragama termasuk dalam memahami dan melaksanakan konsep ukuwah islamiah itu tidak cukup hanya mengingat romantisme sejarah, namun semangat dan nilai ukhwah itu bisa di wujudkan dalam kehidupan kemasyarakatan.
Hal ini dijelaskan Prof Dr Ansari Yamamah dalam acara Workshop Kerangka Aksi Dalam Membangun Ukhuwah Islamiyah di Sumatera Utara, Kamis (19/9) di aula MUI Sumatera Utara, dengan mengambil tema ‘Memperkuat Ukhuwah Islamiyah Untuk Sumatera Utara Damai’.
“Bahwa Konsep ukuwah Islamiyah, seperti role model seperti berbasis pada saudara pertalian sedarah, dan persaudaraan umat Islam itu dikarenakan adanya perkawinan (persaudaraan berbasis local wisdom), sehingga berbagai potensi perpecahan karena berbeda pilihan dan cara pandang, namun tidak melemahkan persaudaraan keumatan,”ujar Prof Ansari.
Lebih dari itu, menurut founder Islam Transitif ini, bahwa ukhuwah itu harus dipahami dalam dimensi lain, lebih dikembangkan dalam lingkup hubungan sosial dimasyarakat.
“Persaudaraan keislaman bisa maju dan berkembang jika kita memahami antar saudara sesama muslim, sehingga terbangun rasa kasih sayang, keakraban dan kebaikan bersama sehingga menghadirkan terbangunnya kesejahteraan,”ujar Guru Besar UIN SU ini.
Ditegaskan Prof Ansari, ukhuwah umat Islam sulit di perkuat, karena belum teruji saling pengertian dan pemahaman diantara sesama umat islam, saling curiga tanpa mendasarkan alasan yang jelas.
“Ulama Hasan Hanafi mengatakan, lemahnya umat Islam karena daya rekat dan daya dorong yang tidak berbanding lurus dengan kehidupan sosial umat islam, jadi poin pentingnya mari kita satukan pandangan dan langkah-langkah kongkrit bagi perubahan kehidupan sosial umat Islam secara keseluruhan,”ucap Datuk Pandya Wangsa ini tegas.
Ukhuwah itu penting karena umat Islam harus mampu mengoptimalkan kehidupan yang berkeadilan, kesetaraan dan kebersamaan, tanpa melihat latar belakang perbedaan kelompok dan pribadi yang justru itulah penghambat terjalinnya ukhwah islamiyah secara nyata.
“Menyusun aksi dan langkah-langkah ukhuwah bersifat empirik harus di mulai dari gerakan perubahan pemikiran,”ujar Prof Ansari diakhir paparannya.
Workshop Kerangka Aksi ini dibuka Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumatera Utara Dr H Maratua Simanjuntak, MA, menghadirkan narasumber diantaranya Prof Dr H Muzakkir, MA, Dr Ardiansyah, Lc, MA moderator Dr Rusli, MA dan Dr Irwansyah, MH serta mengundang Ormas-ormas Islam Sumatera Utara.
Penulis : AS
Editor : Admin1