Sahabatnews.com-Medan Oknum pengurus Partai Politik (Parpol) Partai Amanat Nasional (PAN) diduga menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) kepada bakal calon pendamping desa.
Bimtek ini diduga sebagai modus untuk melakukan pengutipan liar (Pungli) kepada para bakal calon pendamping desa di Provinsi Sumatera Utara yang menurut informasi akan dibuka pada awal oktober mendatang.
Tak tanggung-tanggung, pengutipan dilakukan secara terang-terangan oleh oknum yang mengaku sebagai kader PAN.
Para peserta dijanjikan lolos setelah mengikuti Bimtek yang digelar ini. Setiap peserta diduga dimintai uang sebelum mengikuti kegiatan.
Setelah selesai mengikuti Bimtek, peserta juga diduga harus menyetorkan sejumlah uang agar segera dilantik menjadi pendamping desa.
Seorang sumber yang ditemui awak media mengatakan, bahwa kegiatan Bimtek ini sudah terlaksana.
“Sudah selesai kegiatan Bimtek ini,” kata sumber.
Ia mengatakan, bakal calon pendamping desa juga diduga dimintai uang untuk bisa lolos.
“Diawal permintaan dan begitu selesai juga harus bayar. Kita tak tau ini uangnya ke siapa. Tapi yang jelas Partai PAN,” ucapnya yang tidak ingin identitasnya ditulis.
Sementara itu, Ketua DPW PAN Sumut Syah Afandin angkat bicara mengenai dugaan pungutan liar calon pendamping desa.
Pria yang karib disapa Ondim ini membenarkan adanya kegiatan Bimtek desa yang diselenggarakan oleh partainya.
“Iya, tapi kita gak itu siapa,” kata Ondim.
Saat ditanya mengenai adanya permintaan sejumlah uang agar lolos menjadi pendamping desa, Ondim mengaku mengetahuinya.
“Memang saya dengar itu, nanti kita ketemu ya,” jelasnya.
Penulis: Sahabatnews.com
Editor: Admin1








































