Sahabatnews.com Medan,21/11/20 Isu kehadiran Habib Riziq Shihab di Kota Medan menuai tanggapan dari beberapa organisasi termasuk Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama Sumatera Utara Gelombang penolakan Habib Rizieq Shihab mulai terlihat. Paling tidak sudah 3 daerah yang menolak kehadiran Habib Rizieq Shihab, antara lain Cianjur, Banten dan Medan. Habib Rizieq ditolak karena melakukan kegiatan dengan pengumpulan massa di Tangerang, Jakatra dan Bogor pekan lalu.
Menyikapi hal tersebut Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama Sumatera Utara mengecam pernyataan Habib Rizieq Shihab yang dinilai sebagai ujaran kebencian dan memecah belah umat.
“Kita tidak mau kebersamaan yang selama ini kita bangun dengan segala kemajemukannya dirusak oleh propokasi pimpinan ormas tertentu, apa yang terjadi di Jakarta kemarin dapat kita lihat dan kita jadikan pelajaran jangan dibuat di Sumatera Utara. Mereka mengabaikan protokol kesehatan dan dapat berpotensi kembali meningkatkan penyebaran Covid-19” kata Muslim Pulungan ketua PW IPNU Sumatera Utara.
“Tidak ada satu agama manapun yang menganjurkan ucapan-ucapan yang berpotensi memecah belah umat,” sambungnya.
Muslim Pulungan juga mengingatkan Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi untuk tidak sekali-kali memberikan izin kedatangan Habib Rizieq Shihab.
“Jika ini dipaksakan datang ke Sumut, dikhawatirkan akan ada gesekan antara masyarakat, begitu juga kepada bapak Kapolda Sumatera Utara jangan segan untuk mengambil tindakan tegas, jangan takut dan jangan terintimidasi, demi menciptakan situasi kondusip kita siap di barisan depan,” ungkapnya.
Ia menilai, Sumut merupakan daerah yang heterogen dengan berbagai agama, suku dan etnis. Sehingga tidak ingin kebersamaan itu dirusak dengan hadirnya Habib Rizieq.
“Kita selama ini hidup damai, rukun. Jangan akibat kedatangan dia (Rizieq), terbelah umat ini dan terganggu kerukunan di Sumatera Ini,” tutupnya.