Sahabatnews.com-TAPTENG Ratusan massa yang tergabung dalam Aliansi Pemuda Ono Niha Sibolga-Tapanuli Tengah turun ke jalan melakukan aksi damai di dua titik, yakni Kantor Dinas Perhubungan (Dishub) dan Kantor Wali Kota Sibolga, Rabu (24/9/2025). Aksi ini dipicu oleh dugaan penganiayaan terhadap seorang pedagang asongan perempuan oleh oknum pegawai Dishub di Pelabuhan Penyeberangan ASP milik Pemkot Sibolga.
Kasus ini memicu kemarahan publik karena hingga kini belum ada langkah penyelesaian. Padahal, sebelumnya dua Ketua Himpunan Masyarakat Nias Indonesia (HIMNI) Sibolga-Tapteng, Sozanolo Telaumbanua dan Famoni Gulo, telah mendatangi Kantor Dishub pada 18 September 2025 untuk meminta mediasi, namun janji itu tak kunjung ditepati oleh Kadis Perhubungan AM Sitompul.
Lebih parahnya lagi, KUPT Pelabuhan ASP, Harry Alfauzan, justru melaporkan pedagang asongan dengan tudingan melawan petugas. Kondisi inilah yang memicu aksi besar-besaran dari Aliansi Pemuda Ono Niha Sibolga-Tapteng.
💥 6 Tuntutan, Termasuk Copot KUPT
Dalam orasinya, penanggung jawab aksi Risman Lase menegaskan bahwa oknum pelaku penganiayaan harus dipecat dan meminta agar KUPT ASP Harry Alfauzan dicopot dari jabatannya karena dianggap tidak kompeten.
“Copot Kepala KUPT ASP Sibolga! Jabatan itu tidak sesuai dengan latar belakang pendidikannya. Bagaimana mungkin seorang dari bidang keperawatan mengurus pelabuhan? Apakah dia paham soal undang-undang kepelabuhanan?” tegas Risman lantang.
🚧 Soroti Kebijakan Pagar Pembatas
Sementara itu, pimpinan aksi Sorahkmat Telambanua meminta agar pagar pembatas di ruang tunggu pelabuhan segera dibuka, karena dianggap menjadi pemicu konflik.
“Puluhan tahun Pelabuhan ASP berdiri tanpa keributan. Kenapa setelah dipasang pagar justru terjadi bentrok antara pedagang asongan dan pegawai?” ujarnya.
Ketua HIMNI Sibolga, Sozanolo Telaumbanua, juga mendesak agar setiap kebijakan pelabuhan harus sesuai regulasi, melalui sosialisasi, dan mempertimbangkan nasib pedagang kecil.
“Kebijakan di pelabuhan menyangkut kehidupan banyak orang. Pemerintah wajib memikirkan dampaknya terhadap masyarakat yang menggantungkan hidup dari berdagang di lokasi itu,” tegasnya.
🕊️ Aksi Damai, Pemkot Janji Bahas
Aksi yang diikuti ratusan massa dari berbagai elemen pemuda dan pedagang ini berjalan damai tanpa insiden anarkis. Kadis Perhubungan dan Sekda Kota Sibolga menyambut baik aspirasi massa dan berjanji akan membahas tuntutan tersebut setelah Wali Kota Sibolga pulih dari sakit.
📌 Tuntutan Aliansi Pemuda Ono Niha Sibolga-Tapteng:
- Pecat oknum pegawai pelaku penganiayaan.
- Copot Kepala KUPT ASP, Harry Alfauzan.
- Evaluasi kebijakan semena-mena di pelabuhan.
- Buka kembali pagar pembatas ruang tunggu.
- Libatkan masyarakat dalam setiap kebijakan pelabuhan.
- Hentikan kriminalisasi terhadap pedagang kecil.
✅ Aksi ini menjadi peringatan keras kepada pemerintah daerah agar tidak mengabaikan suara rakyat kecil. “Keadilan untuk pedagang asongan harus ditegakkan!” teriak massa di tengah aksi.
✍️ Pewarta: TN
✍️ Editor: Admin








































