Sahabatnews.com-Medan| Tiga orang mahasiswa asal Sumatera Utara yang saat ini sedang menempuh Pendidikan di salah satu Kota di Tiongkok, tepatnya Kota Shandong, mempelajari sekaligus memperdalam pengetahuan tentang obat-obatan tradisional Cina, yang sudah banyak di kenal luas.
Ketiga orang mahasiswa ini, seluruhnya berasal dari Kampus yang sama yaitu Universitas Prima Indonesia (UNPRI) dan saat ini ketiga sedang mengikuti Pertukaran Mahasiswa Ke Shandong Drug and Food Vocational Collage Tiongkok, baru-baru ini tak gentar mengikuti Kompetisi Internasional Kejuaraan Dunia Keterampilan Sekolah Vokasi Tahun 2024, dan berhasil mendapat Juara II (medali perak) bidang pembuatan obat.
Kompetisi Keterampilan Sekolah Vokasi Dunia Tahun 2024 tingkat Internasional ini diikuti oleh 1.279 peserta dari 73 negara dan wilayah di enam benua, yaitu Asia, Eropa, Amerika Utara, Amerika Selatan, Afrika, dan Oseania, yang terbagi dalam 413 tim. Selanjutnya pada tanggal 20 November 2024, mereka akan dibawa oleh dosen dan pimpinan kampus ke Tianjin, untuk memperlihatkan performance sebagai juara II.
Ketiga mahasiswa semester ketiga tersebut adalah Rizqa Mardhiah Averoes, Donna Sipayung dan Angel Yoselin Tampubolon. Selama lebih kurang 2 bulan, mereka dibimbing bahasa Mandarin dan juga praktik pembuatan obat tradisional China (Tradisional China Medicine).
Dari ketiga mahasiswa asal Sumatera Utara, salah satunya Rizqa Mardhiah Averoes yang merupakan putri dari Prof Dr Ansari Yamamah, MA yang juga Guru Besar Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UIN SU) turut berbahagia atas prestasinya dan berharap ketiganya menjadi duta bangsa di pentas dunia.
“Sebagai orang tua, tentu kami berbahagia atas prestasi ananda kami, dan sekaligus ucapan selamat kepada ketiga mahasiswa atas prestasinya sekaligus mereka menjadi duta bagi bangsa Indonesia dengan prestasi yang luar biasa ini, semoga ini memberi jalan bagi perkembangan industri obat-obatan tradisional Indonesia yang memiliki ragam tumbuhan yang sudah diakui dunia,”ujar Prof Ansari kepada media, Sabtu (30/11) di Medan.
Atas capaian prestasi akademik di pentas dunia, Prof Ansari berharap, ketiganya terus menggali potensi dirinya, dengan tidak bosan bertanya kepada dosen dan praktisi medis di sana dan hal terpenting tetap berkoordinasi dengan Kampusnya di Medan.
“Kita berharap, ketiganya tetap terus gaji potensi diri, perbanyak diskusi dengan praktisi dan dosen di sana, dan tidak lupa selalu berkoordinasi pihak Kampus di tanah air, dan hal yang tidak kalah penting, tunjukan etika dan adab kita sebagai bangsa yang menjunjung tinggi nilai kesopanan, sebab mereka juga duta peradaban bagi bangsa kita,”ujar Prof Ansari.
Penulis : AS
Editor : Admin1