Sahabatnews.com – Medan | Ratusan massa yang tergabung dalam Cipayung Plus Sumatera Utara (Sumut) menggeruduk Gedung DPRD Sumut. Mereka meminta DPRDSU turut menolak atau Perppu Cipta Kerja yang disahkan presiden beberapa waktu lalu.
Massa aksi juga melakukan pelemparan puluhan telur dan tomat ke gedung DPRD Sumut setelah sebelumnya sempat membakar ban di depan gerbang.
Koordinator aksi Abdul Rahman mengatakan, aksi melempar telur dan tomat itu merupakan salah satu bentuk kekecewaan mereka kepada anggota DPRD Sumut yang tidak satu pun turun menemui dan menampung aspirasi mereka.
“Aksi melempar puluhan telur dan tomat itu merupakan salah satu bentuk kekecewaan kami terhadap DPRD Sumut yang di mana tidak ada satupun dari mereka yang menemui kami di sini,” kata Abdul, Selasa (18/1/2023).
Mereka berharap agar DPRD sebagai perwakilan rakyat mendukung mereka dalam menolak Perppu Cipta Kerja.
“Kami berharap kepada DPR sebagai representasi rakyat Indonesia agar menolak (Perppu Cipta Kerja). Sehingga Perppu tersebut dapat dicabut karena kehadiran Perppu tersebut telah melukai hati rakyat Indonesia dan tidak menghargai putusan MK,” ucap Abdul.
Lanjut Abdul, penerbitan Perppu Nomor 2 Tahun 2022 tentang Undang-undang Cipta Kerja (Ciptaker) yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo tersebut tidak memihak rakyat kecil.
“Menanggapi hal ini, kami menilai penerbitan Perppu tersebut syarat dengan kepentingan dan terkesan tidak menghargai putusan MK yang sebelumnya telah dilakukan pengujian dan telah menyatakan UU Omnisbus Law inkonstitusional bersyarat dan harus dilakukan perbaikan dalam waktu dua tahun,” ujarnya.
Mereka juga berjanji akan membawa massa lebih banyak dari segala kalangan untuk melakukan aksi Tolak Perppu Cipta Kerja yang kedua di depan gedung DPRD Sumut.
“Kami akan datang lagi dengan massa yang lebih banyak. Mungkin saat ini mereka tidak mau menemui kami. Tapi kami janji akan bawa massa yang lebih banyak dari segala elemen masyarakat, “tutupnya.
Penulis : Sahabatnews.com
Editor : Admin7